Selamat datang Bapak Ibu Guru Hebat
Pembelajaran Berdiferensiasi
Apakah Bapak ibu guru pernah "merasa gagal" dalam menhidupkan pembelajaran di kelas?, masih terjadi teacher center, respon murid di kelas begitu-begitu saja, kelas kurang aktif dan monoton?. Tentu saja bukan kelas pasif seperti itu yang kita ingin hadirkan.
Wah, Bapak Ibu guru berada di blog yang tepat untuk menemukan solusi dari kendala yang Bapak Ibu hadapi.
Seperti kita ketahui bahwa dalam proses pembelajaran ada 3 komponen didalam kelas, yaitu guru, murid dan lingkungan.
Diibaratkan Guru adalah seorang Dokter, dan murid diibaratkan pasien dalam sebuah lingkungan (sekolah) yang pasti tidak semua penyakit yang diderita para pasien adalah sama. Oleh karena itu, sebelum Dokter menuliskan resep, maka perlu adanya analisis gejala sehingga ditemukan kebutuhan para pasien yang beragam tersebut, yang harus Dokter penuhi agar bisa tercapai tujuan kesembuhan yang ditargetkan. Pasien dengan penyakit mata maka akan mendapatkan obat mata, pasien dengan penyakit flu maka akan mendapatkan obat flu. Artinya Dokter akan membuat resep berdasarkan kebutuhan pasien.
Maka seorang Guru dalam "mencapai" tujuan pembelajaran pada sebuah kelas juga membutuhkan "resep obat" yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mampu mengakomodasi berdasarkan kebutuhan murid. Pembelajaran yang diciptakan guru yang berorientasi terhadap kebutuhan murid inilah yang saat lebih dikenal dengan pembelajaran berdiferensiasi.
Lalu bagaimana menyusun pembelajaran berdiferensiasi tersebut? Serta bagaimana penerapan didalam kelas?
Alur Dokter meresepkan obat kepada pasien sesuai dengan penyakitnya, pemilihan jenis obat (sirup/ pil/ kapsul) menyesuaikan dengan kesukaan pasien maka pasien akan memiliki keinginan kuat untuk mengkonsumsi obat yang diberikan sehingga kemungkinan sukses sembuh juga semakin besar.
Begitu juga seorang Guru yang bisa menciptakan situasi agar murid lebih bersemangat mengikuti pembelajaran, dengan mendesain pembelajaran sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang sebelumnya sudah dimiliki (kesiapan belajar), tugas dan kegiatan belajar sesuai dengan (minat) murid sehingga memicu keingintahuan mereka, dan tugas akhir yang harus murid selesaikan disajikan dengan cara yang mereka sukai (profil pelajar).
maka untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang demikian, modal awal seorang guru adalah "merencanakan" yang tertuang dalam RPP. Dalam penyusunan RPP yang berdiferensiasi tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
A. Keberagaman kebutuhan belajar murid, pada aspek ini dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Aspek kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar murid (readiness)
2. Aspek Kebutuhan belajar berdasarkan minat murid
3. Aspek kebutuhan belajar berdasarkan profil belajar murid
1. Kesiapan Belajar
2. Minat
3. Profil Pelajarmenyesuaikan dengan latar belakang lingkunan murid, tipe gaya belajar murid.
Dalam hal ini guru dapat menyiasati dengan penggunaan media dan metode lebih dari 1.
Keterkaitan materi dengan modul 1 Guru penggerak adalah:
1. Dengan menerapkan pembalajaran berdiferensiasi, maka sebenarnya kita melaksanakan pembelajaran sesuai dengan filosofi KHD bahwa "Pendidikan yang merdeka" artinya murid bebas memilih sesuai dengan kesiapan belajar, minat belajar dan profil pelajar yang mereka miliki.
2. Filosofi KHD bahwa guru diibaratkan petani yang tugasnya menyiapkan lahan berdasarkan kebutuhan bibit yang akan ditanam (kebutuhan murid). Sehingga dalam pembelajaran berdiferensiasi digunakan lebih dari 1 jenis media dan metode yang digunakan.
3. Dalam nmenyusun dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi tersebut maka Guru terdorong (mandiri) untuk selalu berinovasi untuk menemukan, merencanakan dan menggunakan media dan model pembelajaran yang beragam, sehingga guru sangat baik berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid yaitu dengan memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid. Dari proses perencanaan & pelaksanaan, pasti dibutuhkan refleksi diri untuk menilai kekurangan dan kelebihan sebagai bahan pengembangan pembelajaran selanjutnya..
4. Dengan terciptanya suasana pembelajran yang menyenangkan, berpihak berdasarkan kebutuhan murid, penggunaan media dan metode yang lebih dari 1, berarti kita menciptakan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan murid.
Terima kasih atas kunjungan pada blog ini.
Salam dan Bahagia